Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )

Shiddiq

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Dari Abdullah Radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta. Hr. Bukhari

عَنْ أَبِي الحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ: مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ.

Dari Abul Haura’ As-Sa’di Radliallahu ‘anhu, dia berkata, Aku pernah bertanya kepada Hasan bin Ali, Apa yang engkau hafal dari Rasulullah saw? Hasan  menjawab, Aku hafal dari Rasulullah saw, Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju hal yang tidak meragukanmu, sungguh kejujuran itu ketenangan, dan kebohongan itu membahayakan. H.r Tirmidzi

‏عَنْ ‏مَرْوَانَ ‏وَالْمِسْوَر بْن مَخْرَمَة قَالَ ‏أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏ قَالَ ‏َأَحَبُّ الْحَدِيثِ إِلَيَّ أَصْدَقُهُ 

Dari Marwan dan Al Miswar bin Makhramah mereka berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, perkataan yang paling aku senangi adalah yang paling jujur. Hr. Abu dawud

عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَعِدَ أُحُدًا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ فَرَجَفَ بِهِمْ فَقَالَ اثْبُتْ أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ

Dari Qatadah bahwa Anas bin Malik radliallahu ‘anhu bercerita kepada mereka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendaki bukit Uhud, diikuti oleh Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman. Lalu gunung Uhud itu bergetar, maka beliau bersabda: Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu sekarang ada Nabi, Asshiddiq (orang yang jujur, maksudnya Abu Bakar) dan dua orang (yang akan mati) syahid”. Hr. Bukhari