“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat: 10)
Ayat ini menegaskan bahwa persaudaraan dalam Islam bukan hanya ikatan darah atau nasab, tetapi ikatan iman. Semua mukmin adalah saudara, dan kewajiban kita adalah menjaga ukhuwah tersebut.
Tafsir dan Penjelasan Ulama
Menurut Tafsir Ath-Thabari, persaudaraan iman memiliki kedudukan yang lebih kuat dibandingkan persaudaraan nasab. Karena iman menyatukan hati manusia meskipun berbeda suku, bangsa, atau bahasa.
Ibnu Katsir menjelaskan, ayat ini juga memerintahkan untuk mendamaikan orang-orang mukmin yang berselisih, karena perpecahan akan melemahkan umat, sementara persatuan menghadirkan rahmat Allah.
Pelajaran dari Ayat Ini
-
Ukhuwah adalah identitas umat Islam.
Seorang mukmin tidak boleh membiarkan saudaranya dalam kesusahan tanpa menolongnya. -
Mendamaikan yang berselisih adalah amal mulia.
Allah menempatkan orang yang mendamaikan di antara mukmin pada kedudukan tinggi. -
Rahmat Allah turun bersama persatuan.
Perpecahan hanya akan membawa kelemahan dan kerugian.
Contoh Nyata Ukhuwah
-
Saat Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah, beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar.
-
Mereka saling berbagi harta, rumah, bahkan pekerjaan.
-
Ukhuwah ini menjadi pondasi kokoh bagi kejayaan umat Islam di masa awal.
Penutup
Ayat ini adalah pengingat bahwa kekuatan umat Islam terletak pada persatuan dan persaudaraan.
Mari kita jaga ukhuwah dengan saling mendoakan, menolong, dan memaafkan.
Karena janji Allah jelas:
“Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”