Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )

KOMUNIKATIF (TABLIGH)

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِع مِنَّا شيئا، فَبَلَّغَهُ كما سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أوْعَى مِن سَامِعٍ.

Dari Ibnu Mas’ud raḍiyallahu ‘anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Semoga Allah membaguskan rupa orang yang mendengarkan hadis kami kemudian ia menyampaikannya seperti apa yang ia dengar. Barangkali orang yang disampaikan padanya (suatu hadis) justru lebih memahaminya dari pada orang yang mendengar langsung (lalu menyampaikan padanya). hr. tirmidzi

TABLIGH

عَنْ ‏ ‏عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ‏ ‏أَنَّ النَّبِيَّ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏قَالَ ‏ ‏بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ ‏ ‏بَنِي إِسْرَائِيلَ‏ ‏وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ ‏

Dari Abdullah bin Amru bin Al Ash raḍiyallahu anhuma bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Sampaikanlah oleh kalian dariku walaupun satu ayat, dan kalian boleh menceritakan sesuatu yang bersumber bani israil. Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, pasti ia menempati tempat duduknya di neraka. Hr. bukhari Continue reading “Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )”

Kumpulan Hadits Tentang Akhlak

Dalam Islam, akhlak atau perilaku yang baik sangat ditekankan sebagai bagian dari keimanan. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memberikan banyak petunjuk tentang bagaimana seharusnya kita berakhlak dengan baik. Beberapa hadits yang menunjukkan pentingnya akhlak adalah:

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنُؤَاخَذُ بِمَا عَمِلْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ مَنْ أَحْسَنَ فِي الْإِسْلَامِ لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَمَنْ أَسَاءَ فِي الْإِسْلَامِ أُخِذَ بِالْأَوَّلِ وَالْآخِرِ. رواه البخاري

dari [Ibnu Mas’ud] Radliallahu ‘anhu mengatakan, seorang laki-laki bertanya; ‘ya Rasulullah, apakah kami dihukum karena kelakuan-kelakuan kami semasa jahiliyah? ‘ Nabi menjawab: “Barangsia berbuat baik dalam Islam, maka tak dihukum kelakuan-kelakuannya semasa jahiliyah, sebaliknya barangsiapa berbuat buruk dalam Islam, ia dihukum semenjak kelakuan awalnya dan akhirnya.”

عن أنس بن مالك رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم: التَّأنِّي مِن الله، والعَجَلة مِن الشَّيطان. رواه البيهقي

Dari Anas bin Malik Radliallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ketenangan itu dari Allah, dan tergesa-gesa itu dari setan.” Continue reading “Kumpulan Hadits Tentang Akhlak”

Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )

Shiddiq

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Dari Abdullah Radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta. Hr. Bukhari

عَنْ أَبِي الحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ: مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ.

Dari Abul Haura’ As-Sa’di Radliallahu ‘anhu, dia berkata, Aku pernah bertanya kepada Hasan bin Ali, Apa yang engkau hafal dari Rasulullah saw? Hasan  menjawab, Aku hafal dari Rasulullah saw, Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju hal yang tidak meragukanmu, sungguh kejujuran itu ketenangan, dan kebohongan itu membahayakan. H.r Tirmidzi

‏عَنْ ‏مَرْوَانَ ‏وَالْمِسْوَر بْن مَخْرَمَة قَالَ ‏أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏ قَالَ ‏َأَحَبُّ الْحَدِيثِ إِلَيَّ أَصْدَقُهُ 

Dari Marwan dan Al Miswar bin Makhramah mereka berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, perkataan yang paling aku senangi adalah yang paling jujur. Hr. Abu dawud

عَنْ قَتَادَةَ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَعِدَ أُحُدًا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ فَرَجَفَ بِهِمْ فَقَالَ اثْبُتْ أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ

Dari Qatadah bahwa Anas bin Malik radliallahu ‘anhu bercerita kepada mereka bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendaki bukit Uhud, diikuti oleh Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman. Lalu gunung Uhud itu bergetar, maka beliau bersabda: Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu sekarang ada Nabi, Asshiddiq (orang yang jujur, maksudnya Abu Bakar) dan dua orang (yang akan mati) syahid”. Hr. Bukhari

Ayat Al Qur’an Yang Menjelaskan Tentang Efek Pemanasan Pada Nilai Gizi

Bersyukurlah manusia yang di karuniai Allah kemampuan mengolah atau memasak makanan, tidak seperti halnya binatang yang makan makanan mentah seperti binatang buas yang memakan daging mentah, ayam yang memakan beras & domba yang memakan rumput dan sayuran. Dengan cara dimasak, makanan seperti daging, ikan, dan sayur-mayur mengalami proses pemanasan yang mematikan bakteri penyebab penyakit, memudahkan makanan untuk dicerna, dan memberikan rasa dan aroma yang lebih enak. Pemanasan juga akan menjadikan makanan lebih awet dan tahan lama. Pemanasan atau pemasakan makanan hakikatnya adalah memanfaatkan api ciptaan Allah sebagaimana firman-Nya dala Surah Al-Waqi’ah (56) : 71-73

اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ

Apakah kamu memperhatikan api yang kamu nyalakan?

ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ

Apakah kamu yang menumbuhkan kayunya atau Kami yang menumbuhkan?

نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ

Kami menjadikannya (api itu) sebagai peringatan dan manfaat bagi para musafir.

Kendati demikian, pemanasan makanan yang berlebih malah dapat merusak atau menurunkan nilai gizi. Hal ini dapat dimengerti karena hakikatnya komponen-komponen gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin adalah zat-zat kimia yang akan mengalami degredasi atau penguraian dan kerusakan akibat pemanasan.

Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )

Amanah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: Tanda-tanda munafiq ada tiga: jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat. Hr. Bukhari

عَنْ ‏ ‏عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو ‏ ‏أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏قَالَ ‏ ‏أَرْبَعٌ إِذَا كُنَّ فِيكَ فَلَا عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنْ الدُّنْيَا حِفْظُ أَمَانَةٍ وَصِدْقُ حَدِيثٍ وَحُسْنُ خَلِيقَةٍ وَعِفَّةٌ فِي طعمةٍ ‏

Dari Abdullah bin ‘Umar Radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah saw bersabda, ada empat hal yang jika terdapat pada dirimu maka tidak membahayakanmu segala hal yang engkau luput dari dunia, menjaga amanah, perkataan jujur, akhlak yang baik, menjaga harga diri dalam hal makanan. Hr. Ahmad

‏ ‏عَنْ ‏ ‏أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ‏ ‏قَالَ ‏ ‏مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللَّهِ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏إِلَّا قَالَ ‏ ‏لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ 

Dari Anas bin Malik Radhiallahu anhu, sering nabi mengingatkan kami dalam khutbahnya: sesungguhnya rasulullah saw bersabda: tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janji. Hr. Ahmad. Continue reading “Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )”

Kumpulan Hadits Tentang Fast Dibeli ( Fathanah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Displin, Bersih, Peduli )

Fathanah

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّاسَ وَقَالَ إِنَّ اللَّهَ خَيَّرَ عَبْدًا بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ فَاخْتَارَ ذَلِكَ الْعَبْدُ مَا عِنْدَ اللَّهِ قَالَ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ فَعَجِبْنَا لِبُكَائِهِ أَنْ يُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ عَبْدٍ خُيِّرَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ الْمُخَيَّرَ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ أَعْلَمَنَا

Dari Abu Sa’id Al Khudriy Radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan khuthbah di hadapan manusia lalu bersabda: Sesungguhnya Allah telah memberi pilihan kepada seorang hamba untuk memilih antara dunia dan apa yang ada di sisi-Nya, lalu hamba tersebut memilih apa yang ada di sisi Allah. (Abu Sa’id) berkata: Tiba-tiba Abu Bakr menangis yang membuat kami heran dengan tangisannya hanya karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan ada seorang hamba yang diminta untuk memilih. Ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah yang dimaksud dengan hamba tersebut. Dan Abu Bakr adalah orang yang paling memahami isyarat itu. Hr. Bukhari

َنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا ثُمَّ تَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus Radliallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Orang yang berakal (bijak) adalah orang yang bisa menahan nafsunya dan beramal untuk setelah kematian, dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan selalu berangan-angan (kosong) atas Allah. Hr. Ibnu Majah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا امْرَأَتَانِ مَعَهُمَا ابْنَاهُمَا جَاءَ الذِّئْبُ فَذَهَبَ بِابْنِ إِحْدَاهُمَا فَقَالَتْ هَذِهِ لِصَاحِبَتِهَا إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ أَنْتِ وَقَالَتْ الْأُخْرَى إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ فَتَحَاكَمَتَا إِلَى دَاوُدَ فَقَضَى بِهِ لِلْكُبْرَى فَخَرَجَتَا عَلَى سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَام فَأَخْبَرَتَاهُ فَقَالَ ائْتُونِي بِالسِّكِّينِ أَشُقُّهُ بَيْنَكُمَا فَقَالَتْ الصُّغْرَى لَا يَرْحَمُكَ اللَّهُ هُوَ ابْنُهَا فَقَضَى بِهِ لِلصُّغْرَى

Dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Dahulu ada dua orang wanita yang sedang bermain bersama anak mereka masing-masing. Tiba-tiba datang seekor serigala yang menerkam dan membawa anak salah seorang dari mereka berdua. Seorang dari mereka berkata kepada yang lain, ‘sebenarnya yang dimangsa serigala tadi adalah anakmu’. Rupanya wanita yang satunya menyangkal seraya berkata, ‘Tidak, yang dimangsa oleh serigala tersebut adalah anakmu’. Akhirnya kedua wanita meminta keputusan dari Daud, namun Daud menetapkan bahwa anak yang masih hidup itu milik wanita yang usianya lebih tua. Kemudian keduanya pergi menemui Sulaiman bin Daud ‘alaihima salam, lantas kedua wanita tersebut menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, setelah mendengar ceritanya, Sulaiman berkata, ‘Baiklah, sekarang tolong ambilkan aku pisau, aku akan membelah dan membagi dua anak ini untuk kalian berdua’. Tiba-tiba wanita yang lebih muda berkata, ‘Tidak, semoga Allah merahmati anda, berikanlah anak tersebut untuknya’. Maka Sulaiman pun menetapkan anak itu untuk wanita yang lebih muda umurnya. Hr. Muslim

عن ابْن عُمَرَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ فَحَدِّثُونِي مَا هِيَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَقَالَ هِيَ النَّخْلَةُ قَالَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِعُمَرَ قَالَ لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَ هِيَ النَّخْلَةُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا

Dari Abdullah bin Umar Radliallahu ‘anhuma dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: Sesungguhnya di antara pepohonan ada sebuah pohon yang daunnya tidak gugur, itu seperti orang mu`min, katakan padaku pohon apa itu? Abdullah berkata: Orang-orang mengira pohon padang pasir, sementara aku mengiranya pohon kurma. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Ia pohon kurma” tapi aku malu mengatakannya. Abdullah berkata: Aku beritahu Umar apa yang aku kira lalu Umar berkata: Sungguh kau mengatakannya itu lebih aku sukai dari pada aku memiliki ini dan ini. Hr. Muslim