Manfaat mengonsumsi makanan berserat dalam bidang kesehatan telah dikenal sejak tahun 1970 berkat jasa dua ilmuwan Inggris : Denis Parsons Burkitt & Hugh Trowell. Ketika itu, setelah menemukan bahwa penyakit-penyakit yang banyak menyerang orang eropa ternyata jarang menyerang orang afrika yang pola makannya kaya akan makanan berserat.
Serat makanan sebenarnya adalah bahan polimer karbohidrat yang menyusun dinding sel tanaman. Karena itu, serat hanya terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari kelompok biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Serat adalah komponen makanan yang dapat menurunkan kadar kolestrol dan mencegah gangguan usus karena menyerap air ketika melewati saluran pencernaan, sehingga tekstur feses ( tinja ) menjadi lunak.
Berikut ini adalah beberapa manfaat lain dari mengonsumsi serat di dalam tubuh :
- Serat membuat makanan berjalan lebih lambat dan perut cepat terasa penuh, sehingga cocok bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan dan mengontrol kalori.
- Serat tidak hanya membuat perut terasa lebih penuh, tapi juga mengurangi masalah pencernaan, termasuk mengurangi risiko kanker kolon.
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam jumlah besar serat bisa membantu mengatur kadar gula darah dan insulin. Ini menjelaskan mengapa orang yang sering mengonsumsi serat cenderung lebih langsing.
- Asupan serat tinggi terbukti memperlambat timbulnya endapan oleh kolestrol jahat ( LDL ) tanpa mengurangi kadar kolestrol baik ( HDL ). Ini karena bahan pangan tinggi serat umumnya rendah kandungan lemak jenuh dan kolestrol.
- Adanya serat meningkatkan pelepasan enzim pencernaan dan mengatur hormon pankreas.
- Serat yang cukup dapat membantu kerja usus, mengurangi risiko divertikulosis (pelipatan bagian usus yang menyebabkan perjalanan makanan dalam usus terhenti), wasir, serta meningkatkan kecepatan menghilangkan zat-zat berbahaya dalam makanan.
- Serat yang larut dalam air sangat lembut dan dapat menolong mereka yang mengalami penyakit iritasi usus
Untuk memberi gambaran pentingnya serat bagi pencernaan, perlu dibandingkan makanan orang Asia dan Eropa. Oang Asia, yang banyak makan makanan berserat, memerlukan waktu cerna (dari mulut sampai anus) selama 71 jam dengan berat tinja sehari sekitar 150g, sedangkan orang Eropa dengan makan rendah serat memerluka waktu cerna selama 35 jam dengan berat tinja 35g/hari.
Berdasarkan jenisnya dikenal dua macam serat, yaitu serat yang tak larut dalam air dan serat yang larut dalam air. Pada serat yang terlarut dalam air, ia akan difermentasi di usus dan menghasilkan gas, sedangkan serat yang tidak larut dalam air akan berperan dalam menyerap air saat ia bergerak sepanjang saluran pencernaan. Perannya adalah mempermudah seseorang buang air besar.
Berbagai bahan makanan nabati (sayur dan buah) yang mengandung banyak serat ternyata mampu mencegah berbagai penyakit, seperti jantung koroner, diabetes mellitus, konstipasi (suling buang air besar), tumor, kanker saluran pencernaan dan lain-lain. Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat menjaga kebugaran tubuh. Dalam Al-Qur’an Allah Menunjukkan berbagai makanan yang baik karena di dalamnya mengandung serat selain zat gizi lainnya, seperti dalam Surah ‘Abasa (80) : 24-32.
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ
Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ
Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air (dari langit) dengan berlimpah.
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ
Kemudian, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya.
فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ
Lalu, Kami tumbuhkan padanya biji-bijian,
وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ
anggur, sayur-sayuran,
وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ
zaitun, pohon kurma,
وَّحَدَاۤىِٕقَ غُلْبًا
kebun-kebun (yang) rindang,
وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا
buah-buahan, dan rerumputan.
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ
(Semua itu disediakan) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu.
Ada yang menarik saat kita mencermati ayat-ayat ini. Selain menyebut bahan pangan berupa biji-bijian, buah-buahan, dan sayur-sayuran sebagai makanan bagi manusia, ayat-ayat ini juga menyebut rerumputan. Rerumputan pada hakikatnya adalah selulosa yang kuat sehingga tidak mampu di cerna oleh pencernaan manusia.
Karena kuatnya selulosa dalam rerumputan, hanya hewanlah yang mampu mencernanya dengan baik, tidak hanya ternak pemamah biak atau ruminansia, tetapi juga binatang liar di hutan seperti kijang, zebra, bison, dan kerbau. Allah mebekali jenis-jenis binatang ini di dalam perutnya enzim yang jauh lebih kuat daripada apa yang ada dalam perut manusia. Dengan enzim itu mereka mampu menghancurkan dan memanfaatkan selulosa dalam rerumputan untuk pertumbuhan dan memenuhi kebutuhan energi mereka.
Sumber : Tafsir Ilmi Seri Mengenal Ayat-ayat Sains Dalam Al-Qur’an | Makanan & Minuman