Ruhama Al Fajar
ما أُعْطِيَ أحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.”
Hadits ini mengajarkan tentang nilai dan keutamaan kesabaran. Pemberian atau anugerah yang paling berharga dari Allah adalah kemampuan untuk bersabar dalam menghadapi berbagai situasi hidup. Kesabaran dianggap sebagai kualitas yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.
عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنُؤَاخَذُ بِمَا عَمِلْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ مَنْ أَحْسَنَ فِي الْإِسْلَامِ لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَمَنْ أَسَاءَ فِي الْإِسْلَامِ أُخِذَ بِالْأَوَّلِ وَالْآخِرِ.
“Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Seorang pria bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan dihisab berdasarkan apa yang kami lakukan di masa jahiliyah?’ Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam menjawab, ‘Barangsiapa yang berbuat baik dalam Islam, dia tidak akan dihisab berdasarkan apa yang dilakukan di masa jahiliyah. Namun barangsiapa yang berbuat buruk dalam Islam, dia akan dihisab untuk dosa-dosanya yang lama maupun yang baru.'”
Hadits ini menegaskan bahwa seseorang yang telah memeluk Islam dan memperbaiki dirinya dengan perbuatan baik dalam Islam tidak akan dihisab untuk perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan sebelum masuk Islam. Namun, jika seseorang tetap berbuat buruk setelah memeluk Islam, dia akan dihisab untuk perbuatan buruk tersebut. Continue reading “Kumpulan Hadits Tiopon”