Kejujuran Mendatangkan Rezeki, Pengkhianatan Mendatangkan Kesulitan: Pelajaran Hidup yang Selalu Relevan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Di zaman sekarang, kita sering mendengar bahwa dunia ini keras, dan terkadang kejujuran terlihat seperti pilihan yang merugikan. Namun, Rasulullah ﷺ sudah mengingatkan kita lebih dari 1.400 tahun yang lalu dalam sebuah hadits yang sangat relevan dengan kehidupan modern ini:

“Kejujuran mendatangkan rezeki, sementara pengkhianatan mendatangkan kemiskinan.”
(HR. Ad-Dailami)

Hadits ini mengajarkan bahwa kejujuran adalah jalan untuk mendatangkan rezeki yang penuh berkah, sementara pengkhianatan atau ketidakjujuran mungkin terlihat menguntungkan sesaat, tetapi pada akhirnya akan membawa kita pada kesulitan dan kerugian.

Relevansi Kejujuran di Era Digital

Saat ini, kita hidup di dunia yang serba cepat dan terkoneksi, di mana informasi dan interaksi bisa terjadi dalam hitungan detik. Sayangnya, kecurangan, ketidakjujuran, dan manipulasi juga lebih mudah dilakukan. Mulai dari bisnis online, pekerjaan, hingga interaksi sosial, tantangan untuk tetap jujur semakin besar.

Namun, meski tantangan itu ada, hadits ini mengingatkan kita bahwa kejujuran akan selalu membuka jalan menuju keberkahan dan kesuksesan. Seberapa pun sulitnya menjaga integritas di tengah tekanan, orang yang tetap jujur akan mendapatkan rezeki yang halal, tenang, dan penuh berkah. Continue reading “Kejujuran Mendatangkan Rezeki, Pengkhianatan Mendatangkan Kesulitan: Pelajaran Hidup yang Selalu Relevan”

Mata Pelajaran Tahfidz Tsaniyah

Mata Pelajaran

  1. Hafalan Al Quran Juz 26~30

TSAQAFAH

  1. Jalaul Afham
  2. Ta’Limul Muta’Allim
  3. Matan Ghayah Wa Taqrib
  4. Tarikhul Hawadits
  5. EQKN

KUTUBUSSITTAH

  1. Sunan Addarimi

Tsaqafah

  • Jalaul Afham

Sebuah kitab yang menguraikan dalil-dalil agama dan berbagai topik penting dalam aqidah dan fiqh. Kitab ini menekankan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar agama Islam dan sangat penting bagi penuntut ilmu tingkat menengah.

  • Ta’limul Muta’allim

Kitab ini membahas adab-adab dalam menuntut ilmu. Kitab ini memberikan panduan tentang bagaimana seharusnya seorang penuntut ilmu berperilaku dan menjaga etika dalam proses pembelajaran.

  • Matan Ghayah Wa Taqrib

Kitab fiqh yang menjadi referensi utama bagi banyak pesantren. Kitab ini menguraikan hukum-hukum dasar fiqh dalam bentuk matan ringkas yang mencakup berbagai aspek ibadah dan muamalah.

  • Tarikhul Hawadits

Kitab sejarah Islam yang menguraikan berbagai peristiwa penting dalam perkembangan sejarah umat Islam. Kitab ini digunakan untuk mempelajari perjalanan sejarah dan memahami konteks zaman para Nabi dan sahabat.

  • EQKN

Kitab ini berisi tentang ayat alquran dan hadits tentang entreprenur.

Kutubussittah

  • Sunan Addarimi

Sunan Addarimi adalah salah satu kitab hadits yang dikumpulkan oleh Abdullah bin Abdurrahman Ad-Darimi. Kitab ini mencakup hadits-hadits Nabi yang digunakan sebagai panduan hukum dan kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak termasuk dalam Kutubus Sittah, kitab ini memiliki nilai penting dalam khazanah hadits Islam.

Hati Tanpa Al-Qur’an: Seperti Rumah yang Kosong

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pernahkah kita merasa kosong, seolah-olah ada yang hilang dalam hidup kita? Kadang-kadang, meski dikelilingi oleh hal-hal materi, hati kita tetap merasa sepi. Rasulullah ﷺ memberikan gambaran yang sangat mendalam tentang hal ini dalam sebuah hadits:

“Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam hatinya sedikit pun dari Al-Qur’an, bagaikan rumah yang kosong.”
(HR. Tirmidzi)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa hati yang tidak diisi dengan Al-Qur’an bagaikan rumah tanpa penghuni—sunyi, gelap, dan terasa hampa. Al-Qur’an adalah cahaya yang menuntun hati kita menuju ketenangan, kebahagiaan, dan kebijaksanaan dalam hidup.

Mengapa Penting Mengisi Hati dengan Al-Qur’an? Continue reading “Hati Tanpa Al-Qur’an: Seperti Rumah yang Kosong”

Apa yang Allah Nilai? Hati dan Amal, Bukan Harta dan Penampilan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terfokus pada penampilan luar dan harta benda sebagai ukuran kesuksesan dan penghargaan. Namun, Islam memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang sebenarnya penting. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat pada hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim)

Hadits ini menyampaikan pesan yang sangat mendalam tentang bagaimana Allah SWT menilai manusia. Di hadapan Allah, yang dilihat bukanlah seberapa menarik penampilan fisik kita atau seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi kondisi hati dan amal perbuatan kita. Mari kita lihat lebih dalam apa yang bisa kita pelajari dari hadits ini. Continue reading “Apa yang Allah Nilai? Hati dan Amal, Bukan Harta dan Penampilan”

Amalan yang Paling Dicintai Allah: Menyebarkan Kebahagiaan kepada Sesama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Setiap hari kita dihadapkan pada berbagai pilihan amalan yang bisa kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tentu kita tahu bahwa menjalankan ibadah wajib adalah yang paling utama. Namun, tahukah kamu ada satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah setelah melaksanakan kewajiban kita? Rasulullah ﷺ bersabda:

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah setelah kewajiban adalah memasukkan kebahagiaan kepada sesama muslim.”
(HR. Thabrani)

Kebahagiaan sebagai Ibadah

Membahagiakan orang lain mungkin terdengar sederhana, tapi sebenarnya itu adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mulia. Ketika kita membuat seseorang tersenyum atau merasa senang, Allah SWT melihatnya sebagai amalan yang besar. Islam mengajarkan bahwa menebar kebahagiaan bukan hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga membawa keberkahan dan pahala besar bagi diri kita sendiri.

Bagaimana Cara Menyebarkan Kebahagiaan?

Membawa kebahagiaan kepada orang lain tidak selalu membutuhkan hal yang besar atau mewah. Kadang, hal-hal kecil justru memberikan dampak yang luar biasa. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyebarkan kebahagiaan: Continue reading “Amalan yang Paling Dicintai Allah: Menyebarkan Kebahagiaan kepada Sesama”

Adab Bersin dan Bersendawa: Kecil Tapi Berdampak Besar dalam Etika Sehari-hari

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Setiap tindakan kita, sekecil apa pun, bisa mencerminkan adab dan kepribadian kita. Hal ini juga berlaku untuk hal-hal sederhana seperti bersin dan bersendawa. Mungkin kita tidak menyadarinya, tetapi dua aktivitas ini sebenarnya termasuk dalam bagian adab Islami yang sering dilupakan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian bersendawa atau bersin, janganlah meninggikan suara dengan keduanya.”
(HR. Al-Baihaqi)

Hadits ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, Islam sangat menekankan pentingnya menjaga etika, bahkan dalam tindakan yang terlihat sepele seperti bersin dan bersendawa.

Bersin dan Bersendawa: Aktivitas Sehari-hari yang Butuh Adab

Bersin dan bersendawa adalah refleks alami tubuh. Setiap orang pasti mengalaminya, tetapi tahukah kamu bahwa keduanya memiliki adab tersendiri dalam Islam? Menjaga volume suara saat bersin dan bersendawa, terutama di tempat umum atau saat bersama orang lain, bukan hanya soal etika sosial, tetapi juga mencerminkan bagaimana kita menghargai kenyamanan orang lain. Islam mengajarkan kita untuk tidak melakukan tindakan yang bisa mengganggu orang sekitar, termasuk dengan tidak mengeluarkan suara keras saat bersin atau bersendawa. Continue reading “Adab Bersin dan Bersendawa: Kecil Tapi Berdampak Besar dalam Etika Sehari-hari”

Sedekah Paling Utama: Berbagi Ilmu untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dalam kehidupan ini, kita sering berpikir bahwa sedekah hanya tentang memberikan harta kepada orang yang membutuhkan. Tapi, tahukah kamu bahwa ada bentuk sedekah yang bahkan lebih utama dari sekadar memberikan materi? Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita bahwa sedekah paling utama adalah berbagi ilmu. Dalam sebuah hadits, beliau ﷺ bersabda:

“Sedekah yang paling utama adalah ketika seorang muslim mempelajari ilmu, kemudian mengajarkannya kepada saudaranya.”
(HR. Ibnu Majah)

Mengapa Berbagi Ilmu Begitu Penting?

Ilmu adalah sesuatu yang tidak akan habis jika dibagikan, justru akan terus berkembang dan memberi manfaat bagi banyak orang. Ketika kita mengajarkan sesuatu yang baik kepada orang lain, ilmu tersebut bisa menjadi bagian dari kebaikan yang terus-menerus berlipat ganda. Ini yang disebut dengan amal jariyah—pahala yang tidak terputus bahkan setelah kita meninggal dunia. Continue reading “Sedekah Paling Utama: Berbagi Ilmu untuk Kehidupan yang Lebih Bermakna”