Indikator Iman Sejati: Bahagia dengan Kebaikan, Sedih dengan Kesalahan

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jika kebaikanmu membuatmu senang dan keburukanmu membuatmu sedih, maka kamu adalah seorang mukmin.”
(HR. Adh-Dhiya’)

Apa Artinya?

Hadits ini memberikan kita tolak ukur sederhana untuk mengevaluasi tingkat keimanan kita. Saat kita merasa senang setelah berbuat kebaikan dan merasa sedih atau menyesal setelah melakukan kesalahan, itu adalah tanda bahwa iman kita masih hidup. Ini menunjukkan bahwa hati kita masih sensitif terhadap apa yang benar dan salah, dan itu adalah salah satu ciri utama seorang mukmin sejati. Continue reading “Indikator Iman Sejati: Bahagia dengan Kebaikan, Sedih dengan Kesalahan”