Jauhi Riba, Raih Keberkahan Hidup!

Jauhi Riba, Raih Keberkahan Hidup!

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai bentuk transaksi keuangan. Namun, Islam memberikan peringatan tegas tentang salah satu bentuk transaksi yang dilarang: riba. Apa itu riba, dan mengapa Islam melarangnya? Mari kita pelajari lebih lanjut dan renungkan bersama.


Peringatan Rasulullah ﷺ tentang Riba

Dari Abdullah bin Mas’ud RA, beliau berkata:

“لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَشَاهِدَهُ وَكَاتِبَهُ”
(HR. Abu Daud)

Hadis ini menyampaikan pesan mendalam: tidak ada satu pun yang terlibat dalam riba yang selamat dari dosa, baik yang memakan, memberikan, mencatat, maupun menyaksikan transaksi tersebut. Semuanya mendapatkan ancaman keras dari Rasulullah ﷺ.


Mengapa Riba Sangat Berbahaya?

  1. Merusak Keadilan Sosial
    Riba memperbesar jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Si kaya semakin diuntungkan, sementara si miskin terjebak dalam beban yang kian berat.
  2. Menghilangkan Keberkahan Harta
    Meskipun harta terlihat bertambah banyak, riba sebenarnya menghapus keberkahan yang seharusnya ada.
  3. Menyuburkan Ketamakan
    Praktik riba mendorong sifat serakah dan jauh dari semangat saling membantu yang menjadi inti ajaran Islam.
  4. Mendapatkan Laknat Allah
    Riba bukan hanya dosa biasa, melainkan perbuatan yang mendapatkan ancaman keras dari Allah dan Rasul-Nya.

Langkah-Langkah Menghindari Riba

  1. Pilih Alternatif Syariah
    Manfaatkan layanan lembaga keuangan syariah yang menawarkan produk tanpa bunga, seperti bagi hasil atau akad murabahah.
  2. Bijak dalam Berutang
    Hindari pinjaman berbunga. Jika membutuhkan bantuan keuangan, prioritaskan mencari solusi berbasis syariah, seperti qardhul hasan (pinjaman tanpa bunga).
  3. Edukasi Diri
    Pelajari lebih dalam tentang berbagai bentuk riba, baik dalam pinjaman, jual beli, maupun investasi, agar kita tidak terjebak secara tidak sengaja.
  4. Gunakan Akad Halal dalam Bisnis
    Terapkan prinsip-prinsip syariah seperti mudharabah (bagi hasil) atau musyarakah (kerja sama) untuk menjaga kehalalan usaha kita.

Inspirasi dari Kehidupan Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ selalu menekankan pentingnya keberkahan dalam mencari nafkah. Beliau mengajarkan umatnya untuk mengutamakan kejujuran, menjaga hubungan sosial, dan menjauhi hal-hal yang merugikan orang lain, termasuk riba.


Harta Halal, Hidup Tenang

Mari jadikan momen ini sebagai langkah awal untuk membersihkan harta kita dari riba. Memilih jalan yang halal bukan hanya membawa keberkahan, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Ingatlah:
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“اللَّهُ يَمْحَقُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ” (QS. Al-Baqarah: 276)

Mari kita ganti praktik riba dengan sedekah, bantu sesama, dan ciptakan kehidupan yang penuh keberkahan. Dengan menjauhi riba, kita tak hanya menyelamatkan diri dari dosa, tetapi juga membangun ekonomi umat yang lebih adil dan sejahtera.

Pilihan ada di tangan kita. Mulai dari sekarang, jauhkan diri dari riba dan jadilah bagian dari perubahan menuju kebaikan!

Sumber : Arba’uuna Hadistan fi Al-Mu’amalah (Karya Santri Muhammad Bahtiar)