Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas perdagangan menjadi bagian penting dari roda ekonomi. Sebagai umat Islam, berdagang bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi juga sarana mendapatkan berkah dan ridha Allah. Namun, ada hal-hal yang dapat mengurangi berkah dalam jual beli, salah satunya adalah menggunakan sumpah untuk melariskan barang. Rasulullah ﷺ memberikan peringatan tegas tentang hal ini:
إِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ ” الْحَلِفُ مَنْفَقَةٌ لِلسِّلْعَةِ مَمْحَقَةٌ لِلْبَرَكَةِ ” . قَالَ ابْنُ السَّرْحِ ” لِلْكَسْبِ ” . وَقَالَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم (رواه ابو داود)
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata: ‘Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Sumpah itu menguntungkan barang (dalam penjualan), tetapi menghilangkan berkah.” Dan Ibn al-Sarh berkata: “Untuk penghasilan.” HR Abu Daud
Makna Mendalam Hadits Ini
Hadits di atas mengajarkan bahwa sumpah mungkin dapat menarik minat pembeli dan melariskan dagangan, tetapi ada konsekuensi yang lebih besar: hilangnya keberkahan. Keberkahan adalah nilai tak kasat mata yang membuat rezeki kita cukup, membawa ketenangan, dan memberikan manfaat yang berkelanjutan. Continue reading “Berdagang dengan Kejujuran: Meraih Keberkahan Dunia Akhirat “