Bilal bin Rabah: Muadzin Langit yang Menggema hingga Hari Ini

Di tengah panasnya pasir Makkah, di bawah cambuk kezaliman, seorang budak hitam bernama Bilal bin Rabah mengguncang langit dengan satu kata yang tak tergoyahkan:
“Ahad… Ahad…”
(Tuhan Yang Maha Esa… Tuhan Yang Maha Esa…)

Bilal bukan keturunan bangsawan, bukan pula saudagar kaya. Ia hanyalah budak dari Habsyi yang hidup di bawah kekuasaan Umayyah bin Khalaf. Namun justru dari posisi itulah, Allah tinggikan derajatnya.

Bilal menolak menyembah berhala, ia lebih memilih disiksa daripada mengingkari Allah. Tubuhnya dibakar terik matahari, dadanya ditindih batu besar, tapi lisannya tetap kukuh: “Ahad… Ahad…”. Inilah suara tauhid yang tak bisa dibungkam dunia. Continue reading “Bilal bin Rabah: Muadzin Langit yang Menggema hingga Hari Ini”