Jangan Merasa Sendiri: Tafsir QS. At-Taubah Ayat 40

“…Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita…”

(QS. At-Taubah: 40)

Ayat ini bukan hanya potongan kisah hijrah Nabi Muhammad ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq dari Makkah ke Madinah. Ia adalah pelipur hati untuk siapa pun yang merasa sendiri, tertekan, atau terasing dalam perjuangannya.

Di tengah pelarian ke Gua Tsur, saat pasukan Quraisy nyaris menemukan mereka, Abu Bakar diliputi rasa khawatir. Bukan karena takut pada dirinya sendiri, tapi takut jika Rasulullah ﷺ tertangkap. Lalu turunlah kalimat penenang dari lisan Nabi:
“Laa tahzan, innallaha ma’ana.”

Makna yang Lebih Dalam

Menurut Tafsir Al-Jalalain, ayat ini adalah bukti kedekatan ilahi pada hamba-Nya yang tulus berjuang. Allah tidak meninggalkan hamba yang memilih jalan-Nya, meski seluruh dunia terasa memusuhi.

Tafsir Ibnu Katsir juga menegaskan bahwa “kebersamaan Allah” dalam ayat ini adalah bentuk pertolongan, perlindungan, dan bimbingan khusus dari-Nya. Artinya, saat semua pintu tertutup, Allah akan membuka jalan dari arah yang tak disangka. Continue reading “Jangan Merasa Sendiri: Tafsir QS. At-Taubah Ayat 40”