“Syukur Menambah Nikmat: Tafsir QS. Ibrahim Ayat 7”

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih.’”

(QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini bukan hanya perintah, tapi juga janji dari Allah. Syukur bukan hanya ibadah hati, tapi kunci bertambahnya nikmat dalam hidup.

Seringkali kita sibuk mengejar hal baru, padahal kita lupa mensyukuri apa yang sudah ada. Kita lupa, cara terbaik menjaga nikmat adalah dengan bersyukur.

Tafsir dan Penjelasan Ulama

Menurut Tafsir Al-Jalalain, ayat ini diturunkan sebagai peringatan kepada Bani Israil yang seringkali kufur terhadap nikmat-nikmat Allah, meski telah diselamatkan dari penindasan dan diberi rezeki dari langit.

Imam Ath-Thabari menjelaskan bahwa “penambahan nikmat” yang dimaksud tidak terbatas pada bentuk materi. Bisa berupa:

  • Kesehatan yang tetap terjaga,

  • Ketenangan hati,

  • Keberkahan waktu,

  • Ilmu yang terus bertambah,

  • Atau bahkan nikmat iman yang semakin kuat.

Sedangkan “kufur nikmat” bukan hanya berarti tidak mengakui, tapi juga menggunakan nikmat untuk hal yang salah.

Bagaimana Cara Bersyukur yang Benar?

Dalam Islam, syukur terdiri dari tiga unsur:

  1. Syukur dengan hati – menyadari bahwa semua nikmat datang dari Allah.

  2. Syukur dengan lisan – memuji Allah, mengucap “Alhamdulillah”.

  3. Syukur dengan perbuatan – menggunakan nikmat untuk kebaikan dan taat.

Contoh:

  • Bersyukur atas ilmu = ajarkan pada orang lain.

  • Bersyukur atas harta = bantu yang membutuhkan.

  • Bersyukur atas waktu = gunakan untuk hal yang bermanfaat.

Refleksi

Kadang kita merasa hidup sulit, tapi mungkin itu karena kita jarang melihat ke bawah. Kita lebih sering membandingkan diri dengan yang lebih tinggi, bukan yang lebih kekurangan.

Padahal, kata Nabi ﷺ:

“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu (dalam hal dunia), dan jangan melihat kepada orang yang di atasmu. Karena itu lebih layak agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah.”
(HR. Muslim)


Penutup

Syukur bukan hanya membuat hati tenang, tapi juga membuka pintu nikmat baru.
Syukur adalah tanda bahwa kita tidak sombong, bahwa kita sadar:
Semua ini hanyalah titipan dari Allah.

“Jika kamu bersyukur, Aku akan tambah…”