“Padahal mereka tidak diperintah kecuali untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama, dan menegakkan shalat, serta menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus.”
(QS. Al-Bayyinah: 5)
Ikhlas adalah inti dari semua ibadah. Tanpa ikhlas, amal sebesar apa pun bisa gugur di hadapan Allah. Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama hidup kita adalah beribadah dengan hati yang murni hanya untuk-Nya.
Tafsir dan Penjelasan Ulama
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, “memurnikan ketaatan” berarti menjalankan ibadah hanya untuk mencari ridha Allah, bukan untuk riya (pamer) atau sum’ah (ingin dipuji).
Imam As-Sa’di menambahkan, ikhlas adalah mengosongkan niat dari semua tujuan selain Allah, bahkan tujuan-tujuan yang terlihat baik, seperti popularitas atau keuntungan pribadi.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa shalat dan zakat disebut sebagai dua ibadah pokok yang menjadi tolok ukur kemurnian niat dan ketaatan seseorang. Continue reading “Ikhlas: Amal yang Bernilai di Sisi Allah” – Tafsir QS. Al-Bayyinah Ayat 5”