Dari Pelayan Hingga Keluarga Nabi
Ummu Aiman, yang bernama asli Barakah, berasal dari Habasyah (Ethiopia). Ia menjadi pelayan keluarga Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rasulullah ﷺ. Sejak kecil, Nabi berada dalam asuhannya setelah ibunda beliau wafat.
Namun, perjalanan hidupnya tidak hanya berkisar pada urusan mengasuh. Ummu Aiman dikenal sebagai perempuan yang mandiri secara ekonomi. Ia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, bahkan setelah menikah dan memiliki anak.
Usaha dan Kemandirian
Ummu Aiman menjalankan berbagai pekerjaan untuk menghidupi diri dan keluarganya. Ia memanfaatkan keterampilan rumah tangga seperti membuat makanan, menjahit, dan mengurus kebun. Hasil dari usahanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan tanpa harus meminta kepada orang lain.
Kemandiriannya ini membuatnya dihormati para sahabat. Ia tidak hanya mengandalkan sedekah atau bantuan, meski berhak mendapatkannya sebagai orang yang dekat dengan Rasulullah ﷺ. Baginya, bekerja adalah bentuk menjaga kehormatan.
Keteladanan dalam Kehidupan
Ummu Aiman adalah contoh nyata bahwa seorang perempuan bisa memainkan banyak peran sekaligus:
-
Mengasuh generasi penerus umat
-
Mengelola rumah tangga
-
Berusaha mencari nafkah
-
Tetap menjaga hubungan dengan Allah melalui ibadah
Keteguhan dan kemandiriannya membuatnya selalu ada di sisi Rasulullah, baik dalam suka maupun duka, termasuk dalam momen-momen penting perjuangan Islam.
Pelajaran Entrepreneurial dari Ummu Aiman
-
Pekerjaan yang sederhana sekalipun bisa menjadi sumber penghidupan yang halal dan berkah.
-
Kemandirian finansial membantu menjaga harga diri dan kehormatan.
-
Perempuan bisa berkontribusi untuk keluarga dan masyarakat tanpa meninggalkan peran utama sebagai pendidik generasi.