Syukur Membuka Pintu Nikmat: Tafsir QS. Ibrahim: 7

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu kufur (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”

(QS. Ibrahim: 7)


Tafsir dan Penjelasan

Menurut Tafsir As-Sa’di, ayat ini menjelaskan hukum Allah yang berlaku sepanjang masa:

  • Syukur akan menambah nikmat.

  • Kufur nikmat akan mengundang murka dan azab.

Ibnu Katsir menafsirkan bahwa tambahan nikmat tidak hanya berupa harta, tapi juga keberkahan, ketenangan, serta pertolongan Allah dalam hidup.


Bentuk Syukur dalam Kehidupan

  1. Syukur dengan hati → mengakui bahwa semua nikmat berasal dari Allah.

  2. Syukur dengan lisan → memperbanyak dzikir, hamdalah, dan doa.

  3. Syukur dengan perbuatan → menggunakan nikmat untuk kebaikan, bukan maksiat.


Pelajaran dari Ayat Ini

  • Nikmat bukan sekadar bertambah, tapi juga berkah.
    Kadang jumlahnya sama, tapi manfaatnya jauh lebih besar.

  • Syukur melahirkan ketenangan.
    Orang yang bersyukur jarang mengeluh dan hatinya lebih lapang.

  • Kufur nikmat bisa menghilangkan segalanya.
    Mengabaikan nikmat kecil sering menjadi sebab dicabutnya nikmat besar.


Kisah Inspiratif

Ketika Nabi Sulaiman ‘alaihissalam diberi kerajaan besar, beliau tetap berkata:

“Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau kufur.”
(QS. An-Naml: 40)

Ini teladan bahwa sebesar apa pun nikmat, seorang mukmin tetap rendah hati dan menisbatkan segalanya kepada Allah.


Penutup

Syukur adalah kunci keberkahan hidup.
Dengan syukur, nikmat kecil terasa besar, dan nikmat besar semakin bertambah.
Allah menjanjikan dengan tegas:

“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *