Shafiyyah binti Abdul Muthalib – Singa Betina di Medan Uhud

Di balik perjuangan para sahabat laki-laki, ada pula para perempuan yang gagah berani. Salah satunya adalah Shafiyyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah ﷺ, sekaligus ibu dari Zubair bin Awwam.

Ia dikenal sebagai perempuan yang tegas, berani, dan penuh wibawa. Dalam Perang Uhud, keberaniannya tercatat sebagai salah satu kisah yang paling menggetarkan hati.


Tak Gentar di Medan Uhud

Ketika pasukan Muslim terdesak dalam Perang Uhud, banyak yang mundur karena kekacauan. Namun Shafiyyah justru maju, membawa tombak, dan menyemangati kaum Muslimin agar tidak menyerah.

Ia bahkan sempat mendekat ke arah Rasulullah ﷺ untuk memastikan keselamatan beliau.


Menghadapi Musuh dengan Tangan Sendiri

Salah satu momen paling bersejarah adalah ketika Shafiyyah melihat seorang tentara Quraisy berusaha mendekati posisi kaum Muslimin. Tanpa gentar, ia langsung maju dan berhasil melumpuhkan musuh itu sendiri.

Keberanian ini membuat para sahabat kagum, dan sejak itu ia dijuluki sebagai singa betina di Uhud.


Teguh Hati di Tengah Musibah

Shafiyyah juga menunjukkan keteguhan hati ketika mendengar kabar bahwa saudaranya, Hamzah bin Abdul Muthalib, gugur di Uhud. Meski hatinya hancur, ia tetap tabah, berserah kepada Allah, dan menerima takdir dengan lapang dada.


Nilai Keteladanan Shafiyyah binti Abdul Muthalib

  • Keberanian yang tidak kalah dari para pejuang laki-laki.

  • Ketegasan dalam menjaga kehormatan dan keselamatan umat.

  • Ketabahan luar biasa dalam menerima musibah.


Kisah Shafiyyah mengajarkan bahwa keberanian bukan soal gender. Dalam perjuangan menegakkan agama, perempuan pun memiliki peran besar dengan kekuatan hati, keteguhan iman, dan keberanian yang tulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *