Rasulullah ﷺ memberikan panduan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia perdagangan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah ﷺ memberikan nasihat penting kepada para pedagang tentang etika dan keberkahan dalam berbisnis:
عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي غَرَزَةَ، قَالَ كُنَّا فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نُسَمَّى السَّمَاسِرَةَ فَمَرَّ بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَسَمَّانَا بِاسْمٍ هُوَ أَحْسَنُ مِنْهُ فَقَالَ “ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ إِنَّ الْبَيْعَ يَحْضُرُهُ اللَّغْوُ وَالْحَلِفُ فَشُوبُوهُ بِالصَّدَقَةِ ”(رواه ابو داود)
Dari Abu Wail, dari Qais bin Abu Ghazalah, ia berkata: ‘Kami pada masa Rasulullah ﷺ disebut sebagai sīdah (samsarah). Ketika Rasulullah ﷺ melewati kami, beliau memberi kami nama yang lebih baik. Beliau berkata: “Wahai sekumpulan para pedagang, sesungguhnya jual beli itu sering disertai dengan ucapan kosong dan sumpah, maka campurlah jual beli kalian dengan sedekah.”‘ HR Abu Daud
Makna Hadis: Etika dalam Berbisnis
Rasulullah ﷺ memahami bahwa dalam proses jual beli, sering kali terjadi hal-hal yang kurang baik, seperti:
- Ucapan Kosong: Omongan yang tidak perlu, berlebihan, atau bahkan tipu daya.
- Sumpah yang Tidak Diperlukan: Menguatkan klaim produk dengan sumpah palsu untuk meyakinkan pembeli.
Namun, Rasulullah ﷺ tidak hanya mengingatkan, tetapi juga memberikan solusi: “Campurlah jual beli kalian dengan sedekah.”
Mengapa Sedekah?
Sedekah adalah cara untuk:
- Membersihkan Hati: Mengurangi sifat rakus atau mementingkan keuntungan semata.
- Menambah Keberkahan: Rasulullah ﷺ bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, tetapi justru menambah keberkahan.
- Memperbaiki Hubungan Sosial: Pedagang yang dermawan akan lebih disukai oleh pembeli dan masyarakat sekitar.
Kisah Rasulullah ﷺ sebagai Pedagang
Sebelum diutus sebagai Nabi, Rasulullah ﷺ dikenal sebagai seorang pedagang yang jujur dan terpercaya (Al-Amin). Kejujurannya membuat banyak orang, termasuk Siti Khadijah radhiyallahu anha, kagum dan percaya padanya.
Rasulullah ﷺ tidak hanya mengutamakan keuntungan, tetapi juga nilai-nilai mulia seperti:
- Kejujuran dalam Transaksi: Tidak menipu atau menyembunyikan cacat barang.
- Keadilan dalam Harga: Tidak mengambil keuntungan yang berlebihan.
- Kebaikan Hati: Sering membantu dan memaafkan jika ada kesalahan dalam transaksi.
Panduan Praktis untuk Pedagang Muslim
- Hindari Sumpah Palsu: Jangan bersumpah hanya untuk meyakinkan pembeli. Fokuslah pada kualitas produk.
- Berikan Informasi Jujur: Sampaikan kelebihan dan kekurangan produk secara transparan.
- Sisihkan Sebagian Keuntungan untuk Sedekah: Selain membersihkan harta, ini juga membuka pintu rezeki baru.
- Jaga Ucapan: Hindari berlebihan dalam memuji barang yang dijual.
Pesan Rasulullah ﷺ untuk Para Pedagang
Rasulullah ﷺ menyebut para pedagang yang jujur dan amanah akan mendapatkan kedudukan mulia di akhirat:
“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada di akhirat.”
(HR. Tirmidzi)
Ayo, Jadilah Pedagang yang Dirindukan!
Sebagai pedagang, kita tidak hanya mencari keuntungan dunia, tetapi juga keberkahan akhirat. Dengan meneladani akhlak Rasulullah ﷺ, kita bisa menjadikan perdagangan sebagai jalan ibadah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jujur, amanah, dan dermawan—itulah kunci sukses perdagangan dalam Islam!
Sumber : Arba’uuna Hadistan fi Al-Mu’amalah (Karya Santri Muhammad Bahtiar)