Shafwan bin Umayyah – Pebisnis Quraisy yang Menemukan Hidayah

Dari Penentang Menjadi Pendukung

Shafwan bin Umayyah adalah salah satu bangsawan Quraisy yang memiliki harta melimpah dan jaringan perdagangan luas. Pada awalnya, ia termasuk orang yang paling keras menentang Nabi Muhammad ﷺ dan ajaran Islam. Baginya, perubahan sosial yang dibawa Islam seolah mengancam tradisi dan keuntungan ekonomi yang sudah lama ia nikmati.

Namun, segalanya berubah setelah peristiwa Fathu Makkah. Saat itu, Rasulullah ﷺ tidak hanya memaafkan musuh-musuhnya, tetapi juga memberikan perlindungan kepada Shafwan. Kebaikan ini membuat hatinya luluh dan akhirnya ia masuk Islam dengan tulus.

Pebisnis yang Penuh Pertimbangan

Sebagai seorang pedagang, Shafwan terbiasa berpikir rasional dan strategis. Setelah menjadi Muslim, kecerdasannya dalam bisnis dan kepemimpinan dimanfaatkan untuk mendukung kepentingan umat. Ia dikenal berhati-hati dalam mengambil keputusan, sifat yang bermanfaat dalam mengelola usaha maupun menghadapi tantangan hidup. Continue reading “Shafwan bin Umayyah – Pebisnis Quraisy yang Menemukan Hidayah”

Al-Bara’ bin Malik – Keberanian Sang Penyerang Garis Depan

Di medan jihad, ada seorang sahabat yang namanya selalu disebut sebagai lambang keberanian. Tubuhnya mungkin kecil, namun semangatnya melampaui siapa pun. Ia adalah Al-Bara’ bin Malik, saudara kandung Anas bin Malik.


Pejuang dengan Tubuh Ramping

Al-Bara’ tidak memiliki tubuh yang besar atau kekar. Namun, jangan salah—ia adalah singa di medan perang.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda,
“Betapa banyak orang yang berambut kusut, penuh debu, ditolak di pintu, tetapi jika ia bersumpah atas nama Allah, Allah akan mengabulkannya. Di antara mereka adalah Al-Bara’ bin Malik.” Continue reading “Al-Bara’ bin Malik – Keberanian Sang Penyerang Garis Depan”

Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Identitas Umat Terbaik (Tafsir QS. Ali Imran: 110)

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena) kamu menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…”

(QS. Ali Imran: 110)


Tafsir dan Penjelasan

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menegaskan bahwa keistimewaan umat Islam bukan karena jumlah atau kekuatannya, tetapi karena menjalankan misi dakwah: mengajak kepada kebaikan (amar ma’ruf), mencegah kemungkaran (nahi munkar), dan menjaga keimanan.

Al-Qurthubi menambahkan, umat Islam mendapat predikat “umat terbaik” karena berusaha mewujudkan kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. Continue reading “Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Identitas Umat Terbaik (Tafsir QS. Ali Imran: 110)”

Abu Sufyan bin Harb – Dari Saudagar Quraisy menjadi Pendukung Islam

Pedagang Besar Quraisy

Sebelum masuk Islam, Abu Sufyan bin Harb adalah salah satu pedagang paling sukses di Makkah. Ia memimpin kafilah dagang Quraisy dengan jaringan bisnis yang luas, bahkan hingga Syam. Kepiawaiannya dalam mengelola perdagangan menjadikannya tokoh yang sangat disegani di kalangan Quraisy.

Perjalanan Panjang Menuju Hidayah

Abu Sufyan sempat menjadi penentang utama Islam. Sebagai pengusaha besar, ia merasa bahwa ajaran tauhid mengancam dominasi ekonomi Quraisy yang banyak bergantung pada penyembahan berhala. Namun, seiring waktu, hatinya luluh. Setelah Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah), ia masuk Islam dengan penuh ketulusan. Continue reading “Abu Sufyan bin Harb – Dari Saudagar Quraisy menjadi Pendukung Islam”

Ka’ab bin Malik – Keteguhan dalam Tobat

Kisah Ka’ab bin Malik adalah salah satu pelajaran besar tentang kejujuran, kesabaran, dan keteguhan dalam menghadapi ujian. Ia adalah seorang sahabat Nabi ﷺ yang dikenal saleh, penyair, dan pejuang. Namun, suatu peristiwa berat pernah menimpanya saat Perang Tabuk.


Tertinggal dari Pasukan

Ketika Rasulullah ﷺ menyeru kaum Muslimin untuk berangkat ke Tabuk, hampir semua sahabat mempersiapkan diri. Namun, Ka’ab bin Malik menunda-nunda persiapan hingga akhirnya pasukan berangkat, dan ia tertinggal tanpa alasan yang jelas.

Ketika Rasulullah ﷺ kembali dari Tabuk, Ka’ab bin Malik dengan jujur mengakui kesalahannya. Tidak seperti orang munafik yang mencari alasan palsu, ia memilih untuk berkata apa adanya. Continue reading “Ka’ab bin Malik – Keteguhan dalam Tobat”

Kesabaran adalah Kekuatan: Tafsir QS. Al-Baqarah 155–157

“Dan sungguh, Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: ‘Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn’.
Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

(QS. Al-Baqarah: 155–157)

Continue reading “Kesabaran adalah Kekuatan: Tafsir QS. Al-Baqarah 155–157”

Abu Ayyub Al-Anshari – Pengusaha yang Mengutamakan Pengabdian

Tuan Rumah Nabi, Sahabat yang Rendah Hati

Abu Ayyub Al-Anshari adalah sahabat Anshar yang dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di Madinah. Ia memiliki kebun kurma dan usaha perdagangan yang mencukupi kehidupannya. Namun, yang membuatnya istimewa bukan hanya keberhasilannya secara materi, melainkan kerendahan hatinya dalam mengutamakan pengabdian kepada Rasulullah ﷺ.

Ketika Nabi Muhammad ﷺ hijrah ke Madinah, semua orang ingin menjamu beliau. Namun, unta Nabi berhenti di depan rumah Abu Ayyub. Dengan penuh kegembiraan, Abu Ayyub menyambut Rasulullah dan keluarganya untuk tinggal di rumahnya. Ia rela menyingkir ke lantai atas demi memuliakan tamunya. Continue reading “Abu Ayyub Al-Anshari – Pengusaha yang Mengutamakan Pengabdian”

Di antara para sahabat Nabi ﷺ, ada kisah yang begitu menggetarkan hati tentang seorang pemuda yang syahid dalam keadaan begitu mulia, hingga para malaikat turun untuk memandikannya. Dialah Hanzhalah bin Abi Amir, yang dikenal dengan julukan Ghasilul Malaikah (orang yang dimandikan malaikat). Continue reading “”

Rezeki Halal: Kunci Hidup Penuh Berkah (Tafsir QS. Al-Baqarah: 168)

“Wahai sekalian manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

(QS. Al-Baqarah: 168)

Ayat ini adalah peringatan Allah agar manusia hanya mengambil rezeki yang halal dan baik (thayyib). Karena keberkahan hidup sangat erat kaitannya dengan sumber makanan dan harta yang kita peroleh.


Tafsir dan Penjelasan Ulama

Menurut Tafsir Al-Muyassar, yang dimaksud halal adalah sesuatu yang diperbolehkan syariat, sementara thayyib berarti baik untuk tubuh dan jiwa.

Ibnu Katsir menjelaskan, ayat ini juga memperingatkan bahwa mengikuti langkah setan akan menjerumuskan manusia pada hal yang haram dan merusak keberkahan hidup. Continue reading “Rezeki Halal: Kunci Hidup Penuh Berkah (Tafsir QS. Al-Baqarah: 168)”

Muawiyah bin Abi Sufyan – Administrator Andal dan Pebisnis Ulung

Dari Saudagar ke Negarawan

Muawiyah bin Abi Sufyan adalah salah satu sahabat Nabi ﷺ yang memiliki bakat besar dalam diplomasi, administrasi, dan perdagangan. Sebelum masuk Islam, keluarganya dikenal sebagai bangsawan Quraisy yang menguasai jalur perdagangan Makkah. Setelah masuk Islam, Muawiyah tetap membawa kecakapannya itu, tetapi dengan arah yang berbeda: digunakan untuk membangun kekuatan umat. Continue reading “Muawiyah bin Abi Sufyan – Administrator Andal dan Pebisnis Ulung”