Ketenangan Hati Hanya dengan Mengingat Allah” – Tafsir QS. Ar-Ra’d: 28

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

(QS. Ar-Ra’d: 28)


Tafsir dan Penjelasan

Dalam Tafsir Al-Muyassar, disebutkan bahwa hati orang beriman akan merasa damai, tenang, dan aman ketika mereka mengingat Allah — baik dengan dzikir lisan, doa, maupun mengingat kebesaran-Nya dalam hati.

Ibnu Katsir menjelaskan, dzikir bukan hanya ucapan seperti subhanallah atau alhamdulillah, tetapi mencakup seluruh bentuk ketaatan kepada Allah. Orang yang selalu ingat Allah dalam setiap perbuatan akan dijauhkan dari kegelisahan hidup.


Pelajaran dari Ayat Ini

  1. Ketenangan sejati bukan dari dunia, tapi dari iman.
    Banyak yang mencari tenang lewat harta, hiburan, atau pujian, tapi yang benar-benar menenangkan hanyalah dzikir.

  2. Dzikir menjaga hati dari kerusakan.
    Hati yang jauh dari Allah mudah diserang kegelisahan, iri, dan putus asa.

  3. Menghadirkan Allah dalam kehidupan.
    Ingat Allah bukan hanya saat beribadah, tapi juga saat bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan sesama.


Refleksi

  • Dzikir bukan hanya di masjid, tapi juga di tengah aktivitas.

  • Setiap hembusan napas yang disertai ingat kepada Allah menjadi cahaya penenang dalam kehidupan.

  • Hati yang tenang adalah anugerah terbesar di dunia, dan kuncinya ada dalam dzikir.


Penutup

Kegelisahan sering datang karena hati lupa kepada Penciptanya.
Namun begitu nama Allah hadir di dalam hati, segala beban terasa ringan.

“Ala bidzikrillahi tathma’innul qulub” – Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *